GEOBIA Workflow: Tahapan melakukan GEOBIA

Sebelumnya, lihat dulu gambar rangkuman framework pelaksanaan GEOBIA ini.

GEOBIA framework

GEOBIA framework (diambil dari GU et al, 2015)

Dari gambar tersebut, mari kita pahami proses-proses tersebut satu per satu.

Geographic entity description

Proses ini merupakan dasar dari proses pemodelan, yaitu berupa deskripsi konsep dan hubungan antar entitas geografi, menghubungkannya dengan pengetahuan dan pengalaman sehingga objek geografi dapat dijabarkan.

Hal ini akan memiliki banyak fungsi, utamanya: definisi terhadap objek kajian menjadi konsisten dan menghindari adanya bias yang terjadi akibat perbedaan persepsi.

Prosesnya kurang lebih seperti ini:

  1. membangun konsep entitas geografi (objek kajian)
  2. membuat “domain knowledge”
  3. membangun model konsep ontologi

Expert knowledge

Expert knowledge, atau pengetahuan ahli dari analis akan berperan sangat besar di sini.

Seperti yang tertulis di tulisan sebelumnya, pengalaman dan pengetahuan analis dalam proses interpretasi citra menjadi dasar dalam dilakukannya GEOBIA.

Domain knowledge

“Domain knowledge” ini merupakan domain pengetahuan-pengetahuan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan objek geografi.

Gu menjabarkan Domain knowledge ini sebagai berikut:

domain knowledge.PNG

Domain knowledge

Image object hierarchy

Selain menjabarkan objek berdasarkan domain knowledge di atas, objek kajian juga harus dijabarkan hirarkinya.

Hirarki ini menunjukkan posisi objek kajian kita terhadap objek lain dalam susunan hirarki.

Misal, objek “Tanah terbuka” merupakan anggota objek “Non vegetasi” dan memiliki turunan “Tanah terbuka basah” dan “Tanah terbuka kering”.

Ontology
description

Setelah deskripsi objek beserta hubungannya dengan objek lain didapatkan, pengetahuan tersebut disusun dalam diagram ontologi agar dapat dengan mudah dibaca dan dipahami.

BACA JUGA:  Sejarah dan Perkembangan Geobia

Contoh ontologi:

contoh ontologi.PNG

Contoh ontologi

Model building

Proses selanjutnya adalah pembangunan pemodelan yang akan digunakan untuk melakukan ekstraksi atau klasifikasi objek.

Semantic network building

Semantik network berbeda dengan ontologi.

Ontologi hanya menjelaskan hubungan objek dengan objek lain, serta atribut-atribut penting yang dimiliki objek.

Adapun semantik network dibangun berdasarkan ontologi.

Semantik network menunjukkan pengetahuan-pengetahuan diekspresikan melalui konsep, feature dan rule.

Contoh semantik network untuk penutup lahan sederhana.

contoh semantik net

Classification strategy

Setelah mendapatkan semantik network, selanjutnya kita menentukan strategi klasifikasi yang akan kita lakukan.

Banyak strategi yang dapat kita tempuh. Mulai memilih mau melakukan klasifikasi berdasar sampel atau berdasar aturan atau kombinasinya.

Kita bisa melakukan pendekatan top down, yaitu mulai membagi dan mengkelaskan dari kelas yang paling umum ke khusus.

Atau sebaliknya, kita melakukan identifikasi-identifikasi kelas yang paling mudah~ namun menjadi kunci interpretasi untuk kelas lain.

Atau menggabungkan keduanya (paling bagus). Kita awali dengan melakukan pendekatan top down, lalu hasilnya kita perbaiki melalui perbaikan secara bottom up.

Object-based classification

Proses ini merupakan proses klasifikasi yang sudah kita lakukan di komputer menggunakan software tertentu.

Ruleset development

Pembangunan ruleset dilakukan dengan mempertimbangkan semantik network dan strategi klasifikasi.

Pada prakteknya, proses ini terkadang dapat memberikan gambaran yang lebih baik terhadap objek kajian kita. Terkadang kita perlu memperbaiki semantik network apabila ada beberapa hal yang tidak relevan.

Ruleset beserta ontology dan semantik network selanjutnya dapat kita bagikan untuk dapat digunakan untuk kajian objek yang sama pada daerah yang mirip, menggunakan dataset yang sama.

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top