Sistem Penginderaan Jauh: Aktif vs Pasif, Fotografi vs Non Fotografi

sistem [enginderaan jauh

Pemahaman terhadap jenis-jenis dan cara kerja dari setiap sistem penginderaan jauh akan memudahkan kita saat proses ektraksi informasi dari citra penginderaan jauh.

Sistem penginderaan jauh dapat dibagi menjadi sistem aktif dan sistem pasif. Sistem aktif menggunakan sensor yang memancarkan energi berupa radiasi gelombang tertentu ke objek, dan menerima kembali pantulan atau pancaran energi. Sistem pasif merupakan penginderaan jauh yang menangkap dan merekam radiasi yang dipantulkan, dipancarkan, atau dihamburkan oleh objek dari sumber tenaga lain (seperti matahari) dan dari objek itu sendiri.

Selain itu, sistem penginderaan jauh dibedakan pula menjadi penginderaan sistem fotografi dan penginderaan jauh sistem non fotografi.

Simak penjelasan selengkapnya!

Jenis-jenis Sistem Penginderaan Jauh

Sistem penginderaan jauh memiliki banyak komponen di dalamnya seperti sumber tenaga, atmosfer, interaksi tenaga dan objek, sensor, wahana dan pengelolaan dan penggunaan data. Perbedaan pada beberapa komponen ini dapat membuat perbedaan pada cara kerja sebuah sistem penginderaan jauh.

Jenis-jenis sistem penginderaan jauh yang paling sering dijumpai adalah berdasarkan perbedaan sensornya, di mana bisa dibagi menjadi sistem aktif dan sistem pasif. Selain itu, dibedakan pula menjadi penginderaan sistem fotografi dan penginderaan jauh sistem non fotografi.

Sistem Aktif vs Sistem Pasif

Ada banyak sensor penginderaan jauh dan dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

  • Penginderaan jauh sistem pasif
  • Penginderaan jauh sistem aktif.
penginderaan jauh sistem pasif vs aktif
Sensor pasif vs sensor aktif

Penginderaan Jauh Sistem Pasif

Pada sistem pasif, sensor tidak memancarkan radiasi. Sebaliknya, mereka mengukur radiasi yang dipantulkan, dipancarkan atau dihamburkan oleh suatu objek.

BACA JUGA:  Citra Radar: Penginderaan Jauh Sistem Aktif, Bisa Menembus Awan

Sumber radiasi adalah matahari, energi panas dari objek dan cahaya antropogenik seperti lampu pada bangunan dan kendaraan.

Informasi kemudian ditangkap oleh sensor multispektral dan hiperspektral. Secara sederhana, sensor multispektral mengumpulkan radiasi dari sejumlah kecil spektrum, misalnya, gelombang merah, gelombang hijau, dan gelombang biru. Hasilnya berupa citra multispektral.

Hal ini memungkinkan para pengguna untuk menggunakan “pandangan” yang berbeda pada area yang sama, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari objek-objek kajiannya.

Sensor hiperspektral mengumpulkan jumlah saluran atau band yang jauh lebih banyak pada rentang spektrum yang lebih sempit, memberi para pengguna lebih banyak versi dari area yang sama.

Penginderaan Jauh Sistem Aktif

Penginderaan jauh sistem aktif menggunakan sensor yang memancarkan radiasi mereka sendiri dan mengukur sinyal yang kembali ke sensor.

Radio Detection and Ranging (RADAR), adalah contoh penginderaan jauh aktif yang paling dikenal luas.

RADAR memiliki keunggulan yaitu dapat beroperasi siang atau malam dan dapat menembus kabut, asap, dan awan.

Sensor RADAR menggunakan pulsa pendek radiasi elektromagnetik yang berinteraksi dengan objek di tanah. Informasi yang dikembalikan kemudian dikumpulkan oleh antena sensor RADAR, di atas satelit.

Contoh lainnya adalah LiDAR, yang memanfaatkan pulsa laser berdurasi pendek yang mengukur lokasi target dalam 3 dimensi.

Fotografi vs Non Fotografi

Sistem penginderaan jauh dibedakan pula menjadi:

  • penginderaan sistem fotografi
  • penginderaan jauh sistem non fotografi.

Sistem Fotografi

Fotografi termasuk ke dalam penginderaan jauh sistem pasif. Sistem ini menggunakan sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Penginderaan jauh sistem fotografi memanfaatkan spektrum gelombang tampak dan perluasannya, berkisar antara 300-900 nano meter (0.3-0.9 mikrometer).

BACA JUGA:  Toponimi: Pengertian, Pemetaan, dan Survei

Di masa lalu, sistem penginderaan jauh fotografi bekerja dengan sensor kamera dengan film analog dan dibawa dengan pesawat terbang. Seiring dengan perkembangan teknologi, kini penggunaan kamera digital dengan wahana UAV lebih jamak ditemui.

Hasil dari proses ini sering disebut dengan foto udara.

Sistem Non Fotografi

Berbeda dengan fotografi, sistem non fotografi merekam energi elektromagnetik yang datang ke sensor pada spektrum yang lebih luas, yaitu pada panjang gelombang berkisar antara 0,3-14 mikrometer.

Sensor non fotografi seperti skanner multispektral dapat merekam setiap energi pada panjang gelombang tertentu dan menyimpannya pada saluran-saluran sesuai dengan panjang gelombangnya, misal saluran (band) biru yang menangkap energi pada panjang gelombang 0,3-0,4 mikrometer dan band merah (0,5-0,6 mikrometer).

Pada skanner hiperspektral, sensor dapat menangkap energi pada rentang panjang gelombang yang lebih detil, yang juga artinya memiliki saluran yang lebih banyak, hingga mencapai ratusan saluran.

Hal ini memungkinkan untuk pengguna untuk mendapatkan gambaran objek yang lebih detil dan spesifik untuk membantu memahami objek kajiannya.

Citra multispektral merupakan salah satu contoh produk citra non fotografi. Citra multispektral memiliki keunggulan memiliki resolusi spektral yang lebih tinggi daripada citra foto.

Sistem Satelit dan Dirgantara (airborne)

Selain kedua jenis pembedaan tersebut, terdapat pula sistem penginderaan jauh yang dibedakan berdasarkan wahananya, yaitu:

  • Sistem Satelit
  • Sistem Dirgantara (airborne)

Penginderaan jauh sistem satelit menggunakan satelit sebagai wahana untuk membawa sensor. Banyak sekali contoh penginderan jauh sistem ini, seperti LANDSAT dan SENTINEL.

Sedangkan penginderaan jauh sistem dirgantara (menggunakan) pesawat udara untuk membawa sensornya. Sistem ini umumnya membawa sensor fotografik berupa kamera, meskipun ada juga yang membawa sensor non fotografik seperti sensor multispektral, RADAR atau LiDAR.

BACA JUGA:  Data-data Spasial yang Bisa Diakses Langsung Lewat R dan Bagaimana Cara Download-nya

Penutup

Artikel ini membahas sistem penginderaan jauh, meliputi:

  • Sistem pasif vs sistem aktif
  • Siste fotografi vs Non fotografik
  • Sistem satelit vs dirgantara (airborne)

Jika ada pertanyaan silahkan disampaikan dalam kolom komentar di bawah ya.

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top