Penyajian data merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan penulisan laporan ilmiah, laporan perusahaan, maupun untuk keperluan lainnya seperti penulisan berita dan reportase.
Penyajian data adalah kegiatan menampilkan data dalam bentuk yang lebih mudah dipahami melalui tabel, grafik/ diagram atau bentuk lainnya, untuk menunjukkan hubungan, perbandingan, pola, kecenderungan maupun pencilan dalam data.
Pada artikel ini, kita akan bersama-sama melihat beberapa metode penyajian data, meliputi pengertian, bentuk-bentuk, teknik dan contoh penyajian data.
Pengertian penyajian data
Penyajian data adalah kegiatan menampilkan data dalam bentuk yang lebih mudah dipahami melalui tabel, grafik/ diagram atau bentuk lainnya, untuk menunjukkan hubungan, perbandingan, pola, kecenderungan maupun pencilan dalam data.
Dalam kegiatan penelitian, penyajian data termasuk dalam satu kegiatan dalam pembuatan laporan penelitian yang dilakukan untuk memperlihatkan data dan informasi yang telah dikumpulkan, beserta hasil penelitiannya.
Penyajian data sangat berkaitan dengan statistika, terutama statistika deskriptif. Dalam statistika, penyajian data statistik diartikan sebagai suatu bentuk penataan data statistik agar data statistik lebih mudah dibaca dan mudah dipahami oleh pengguna data, sehingga kesimpulan-kesimpulan yang diambil terhadap data akurat dan tidak bias.
Tujuan penyajian data adalah agar data ditampilkan ke dalam bentuk tertentu seperti tabel ataupun grafik agar lebih mudah dipahami oleh pengguna atau pembaca data.
Bentuk penyajian data beserta contohnya
Ada bentuk-bentuk penyajian data dalam statistika yang dapat digunakan sesuai tujuannya.
Data dapat disajikan dalam bentuk:
- Tabel
- Diagram
- Narasi/ teks
- Numerik
- Peta
Agar lebih lengkap penjelasannya, saya sertakan contoh dan bila memungkinkan, cara membuatnya.
Untuk keperluan tersebut, kita akan gunakan data sederhana berikut.
Tabel SDN Wanokuni
Nama | Desa Asal | J.kelamin | Pekerjaan Orang Tua | Matematika | IPA | IPS |
---|---|---|---|---|---|---|
Luffy | Ringo | L | PNS | 3 | 5 | 4 |
Zoro | Kuri | L | PNS | 5 | 4 | 3 |
Usop | Ringo | L | Wiraswasta | 5 | 3 | 8 |
Brook | Kuri | L | Seniman | 5 | 8 | 9 |
Franky | Kuri | L | Seniman | 6 | 7 | 8 |
Robin | Kuri | P | Peneliti | 6 | 9 | 9 |
Nami | Udon | P | Karyawan swasta | 7 | 8 | 9 |
Jinbe | Udon | L | Karyawan swasta | 8 | 5 | 6 |
Sanji | Kuri | L | Karyawan swasta | 9 | 6 | 7 |
Carrot | Udon | P | PNS | 9 | 7 | 8 |
Kaido | Oni | L | Wiraswasta | 3 | 5 | 5 |
Yamato | Oni | P | Seniman | 4 | 6 | 7 |
King | Oni | L | Peneliti | 5 | 4 | 5 |
Queen | Oni | L | Wiraswasta | 4 | 5 | 6 |
Jack | Oni | L | Karyawan swasta | 3 | 3 | 4 |
Penyajian data dalam bentuk tabel
Data yang sudah kita kumpulkan atau yang kita dapatkan dari proses sampling atau pengumpulan data maupun sumber lain biasanya berupa tabel.
Jika data-data ini akan ditampilkan dalam dokumen seperti laporan ilmiah, maka data tabel perlu disajikan dengan baik.
Macam-macam penyajian data dalam bentuk tabel yaitu:
- Tabel baris kolom
- Tabel kontingensi
- Tabel distribusi frekuensi
- Tabel ringkasan
Tabel baris kolom
Tabel baris dan kolom merupakan tabel sederhana, di mana setiap data ditampilkan apa adanya. Contoh paling sederhana adalah tabel yang sudah ditampilkan di atas tadi.
Atau dapat juga berupa tabel frekuensi, yaitu tabel yang menunjukkan jumlah berdasarkan kategori tertentu. Misal: Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin.
J.Kelamin | Jumlah |
L | 11 |
P | 4 |
Total | 15 |
Contoh lainnya:
- Jumlah penduduk per kabupaten di Provinsi Aceh.
- Jumlah siswa SMA per kecamatan di Kabupaten Bogor.
Tabel kontingensi
Tabel kontingensi adalah tabel baris dan kolom yang memiliki karakteristik tersendiri, yaitu menyajikan data dengan 2 faktor atau 2 variabel. Setiap variabel terdiri dari sejumlah kategori yang dapat muncul sebagai baris, kolom, dan total.
Tabel kontingensi mendeskripsikan asosiasi antara dua variabel kategorikal atau lebih dengan menampilkan frekuensi dari semua kombinasi kategori.
Tabel kontingensi dapat dibagi menjadi:
- tabel kontingensi dua arah
- tabel kontingensi tiga arah
Jika kembali menggunakan contoh data kita, kita dapat membuat data jumlah siswa berdasarkan pekerjaan orangtuanya.
Contoh tabel dua arah: Siswa berdasarkan asal desa dan jenis kelamin
Desa/JK | L | P | Total |
Kuri | 4 | 1 | 5 |
Ringo | 2 | 2 | |
Udon | 1 | 2 | 3 |
Total | 7 | 3 | 10 |
Contoh tabel dua arah: Siswa berdasarkan pekerjaan orang tua, asal desa, dan jenis kelamin
Pekerjaan orang tua | Kuri | Oni | Ringo | Udon | ||||
L | P | L | P | L | P | L | P | |
Karyawan swasta | 1 | 1 | 1 | 1 | ||||
Peneliti | 1 | 1 | ||||||
PNS | 1 | 1 | 1 | |||||
Seniman | 2 | 1 | ||||||
Wiraswasta | 2 | 1 | ||||||
Grand Total | 4 | 1 | 4 | 1 | 2 | 0 | 1 | 2 |
Tabel distribusi frekuensi
Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menampilkan distribusi frekuensi untuk data kategorikal atau numerikal data.
Jika data yang kita miliki berjumlah banyak, kita juga bisa tambahkan kolom frekuensi relatif, dalam bentuk persentase frekuensi.
Berikut contoh penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi:
J.Kelamin | Jumlah | Persentase |
L | 11 | 73% |
P | 4 | 27% |
Total | 15 | 100 |
Jika variasi pengamatan yang kita miliki cukup banyak, kita bisa juga membuat tabel distribusi frekuensi kelompok.
Intinya, kita kelaskan terlebih dahulu setiap pengamatan, baru kemudian menghitung frekuensinya.
Lihat contoh di bawah ini:
Kelas | Frekuensi | Persentase |
3-4 | 3 | 20.00 |
5-6 | 4 | 26.67 |
7-8 | 5 | 33.33 |
>8 | 3 | 20.00 |
Total | 15 | 100.00 |
Penyajian data dalam bentuk diagram
Kita dapat meringkas dan menyajikan data secara visual menggunakan diagram atau grafik.
Melalui cara ini, kita dapat memberi gambaran tentang data kita secara cepat, atau untuk menonjolkan atau mempertegas insight atau temuan dari data.
Ada banyak sekali jenis-jenis penyajian data dalam bentuk diagram atau grafik. Berikut tiga yang paling populer:
- Diagram batang
- Diagram lingkaran
- Histogram
Diagram batang
Diagram batang merupakan suatu diagram yang menggunakan perbedaan panjang batang-batang persegi untuk menampilkan datanya.
Diagram batang sangat sesuai digunakan untuk tujuan membandingkan antar kategori.
Contoh: Siswa berdasarkan pekerjaan orang tua
Diagram lingkaran
Pie chart atau diagram lingkaran digunakan untuk menampilkan data kategorik khususnya data nominal. Penyajian ini menunjukkan distribusi data dalam group (total 100%). Setiap kelas data disajikan dalam bentuk %, terkadang perlu menyajikan pula jumlah data.
Menggunakan data contoh, berikut penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran untuk jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin.
Histogram
Histogram digunakan untuk menunjukkan sebaran frekuensi dari data numerikal. Bisa distribusi dari frekuensi-nya atau frekuensi relatif-nya
Histogram dapat digunakan untuk melihat:
- Ukuran penyebaran dan ukuran pemusatan data
- Adanya data outlier
- Mendeteksi ada bimodus/tidak
Berikut ini contoh data hasil UN mata pelajaran IPS yang disajikan dalam bentuk histogram.
Penyajian data dalam bentuk narasi/ teks
Dalam format ini, data disajikan dalam bentuk narasi melalui kalimat. Biasanya, data-data yang disajikan berupa data deskriptif hasil penelitian kualitatif.
Sebagai contoh:
- Mayoritas penduduk menanggapi program vaksinasi dengan positif.
- Penduduk Desa Abdi berpenghasilan rendah menolak pembangunan hotel J.
Penyajian data dalam bentuk numerik/ angka
Biasanya, penyajian ini berupa kalimat yang di dalamnya disertai pula statistik berupa angka rata-rata, presentase atau jumlah suatu kejadian atau fenomena.
Berikut contohnya:
- Indonesia memiliki 17.058 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
- Rata-rata nilai ujian matematika SD N Wano adalah 7,9.
Penyajian data dalam bentuk peta
Jika data memiliki informasi lokasi, data tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta.
Penyajian data dalam bentuk peta memiliki kelebihan. Kelebihan itu di antaranya, pembaca dapat melihat dengan jelas lokasi, distribusi, pola dan kecenderungan suatu kejadian tertentu secara spasial.
Sebagai contoh, lihat perbandingan data sebaran tindakan kriminal yang disajikan dalam bentuk tabel dan peta berikut ini.
Data yang disajikan dalam bentuk peta dapat menunjukkan bahwa kejadian kriminal ternyata berpusat pada daerah-daerah tertentu dan lebih tinggi di daerah utara jika dibandingkan dengan sebelah selatan.
Kesimpulan
Pada artikel ini, kita telah bersama-sama melihat beberapa metode penyajian data, meliputi pengertian, bentuk-bentuk, teknik dan contoh penyajian data.
Data dapat disajikan dalam banyak bentuk dan banyak cara. Bentuk penyajian data akan tergantung pada pengguna atau pembaca dan informasi atau data yang perlu disampaikan.