#rstats for fun: Refleksi Fantasy Premier League (FPL) Liga Geosukasuka Season 3

Liga Premier Inggris, sebuah liga sepakbola yang diklaim sebagai yang terbaik sedunia, akan digelar kembali. Musim 2019/2020 akan dimulai akhir minggu ini.

Itu artinya, permainan Fantasy Premier League juga akan segera kembali.

Sebagai fans Liga Inggris dan seorang FPL addict, saya juga harus bersiap.

Salah satu kesalahan terbesar saya musim lalu adalah saya telat panas, terseok-seok di gameweek (GW) awal, sehingga melakukan wildcard di GW ke-5.

Untuk mencegah hal itu terjadi lagi, saya melakukan persiapan yang lebih matang. Salah satunya dengan melakukan refleksi terhadap liga di musim kemarin.

Inilah hasil investigasi sederhana saya terhadap liga Geosukasuka Season 3. Liga yang hampir pasti menjadi prioritas pertama untuk saya dalam permainan ini.

Hasil akhir klasemen

Saya cukup beruntung bisa memangkas poin dengan peringkat pertama mulai awal Februari hingga akhir musim. Musim lalu sepertinya Satriyo Hanindhito, juaranya, seakan tak terbendung.

Mendulang poin dengan konsisten bahkan sejak dari GW 1. Gas pol!

Hasil akhir klasemen

Dari grafik di atas jelas terlihat, juara satu hingga tiga meninggalkan semua saingannya dengan jarak yang cukup jauh.

King of the month

Juara musim kemarin, menunjukkan keperkasaannya dengan menjadi King of The Month selama tiga kali. Di bulan Desember, poin yang dikumpulkannya hampir mencapai angka 500.

BACA JUGA:  Belajar R Langsung dari Ahlinya: Kopdar useR Indonesia, Bogor

Hasil yang sangat impresif meskipun angka rata-rata perolehan peserta liga juga relatif tinggi (ditunjukkan dengan dot hitam di tengah bar)

Saya sendiri sempat menjadi King of The Month di bulan Oktober, bulan di mana rata-rata perolehan poin mencapai nilai terendah. Bulan Mei tidak bisa dijadikan patokan karena memiliki rerata poin rendah karena pertandingan yang dimainkan lebih sedikit dari bulan-bulan yang lain.

One time wonder – Poin paling tinggi pada satu GW

Hal yang menarik dari grafik ini adalah, juara liga tidak masuk ke dalam 10 besar One time wonder, namun memiliki 3 kali gelar King of The Month.

Apa artinya?

Artinya, Mas Juara selalu mendulang poin dengan konsisten. Jarang menjadi yang tertinggi, namun tidak pernah mendapatkan poin rendah.

Saya sendiri berada di urutan 3 dan 7 dalam kategori One time wonder.

Dapat dilihat bahwa One time wonder sering terjadi di bagian akhir musim, saat di mana Blank Gameweek dan Double Gameweek terjadi.

Top Points

Top points dihitung berdasarkan berapa kali seorang manager memiliki poin tertinggi di setiap GW-nya.

Pertama, saya merangking manager berdasarkan jumlah poin yang didapatkan setiap GW, lalu saya ambil rangking satu saja.

Selanjutnya, saya hitung berapa kali manager menjadi rangking satu di masing-masing GW tersebut.

Hasilnya, Top Points didapatkan manager Satriyo Hanindhito (4 kali), disusul Tri Wahyu Hutama, Mbah Topo dan Fuad Rosyadi P yang mendapatkan masing-masing 3 kali.

Manager terkaya

Saya mengecek nilai kekayaan manager dengan berdasarkan Team Value (TV). Pertama, saya hitung puncak kekayaannya. Selanjutnya saya juga menghitung TV di akhir musim.

BACA JUGA:  Pengalaman Mengikuti eLearning Wildlife Conservation Course dari WildCRU

Team value tidak berpengaruh langsung ke jumlah poin yang akan didapat. Namun bisa sangat membantu dan memperlebar pilihan pemain saat melakukan Free Hit atau Wildcard.

Banyak orang berpendapat TV tidak begitu penting. Saya menolak.

Menurut saya, TV juga penting. Meskipun mencapai poin tinggi adalah tujuan utama.

Manager penyebar poin

Grafik di bawah menunjukkan 10 besar manager yang paling banyak membuang poin.

Saya menghitung total points on bench, atau jumlah total poin yang didapatkan oleh pemain cadangan.

Saya cukup terkejut karena jumlahnya tidak main-main, yaitu hampir mencapai 414 poin.

Berarti, ada manager yang membuang rata-rata 10,89 poin di setiap minggunya.

Bagaimana jika kita jumlahkan poin aktual dengan poin pemain cadangan?

Jawabannya, urutan manager di klasemen akhir akan banyak yang berubah.

Mari kita lihat melalui grafik di bawah.

Dapat dilihat bahwa manager Andiyta S, Farizki Nurdiansyah dan Tri Wahyu Hutama memiliki perbedaan poin aktual dan poin imajiner (poin aktual + poin pemain cadangan) paling besar.

Artinya, jika seluruh manager tidak kehilangan poin pemain cadangan, Anditya S dapat naik sebesar 19 peringkat, dari 30 ke 11. Hal yang sama bagi Farizki Nurdiansyah yang bisa naik 13 peringkat dan Tri Wahyu Hutama sebesar 12 peringkat.

Selain itu, manager Darto Helm dan Tedy Priadi bisa masuk 10 besar,

Sedangkan dengan skenario yang sama, manager Woyowoyo Joss bisa naik dari peringkat 10 ke Juara 3!!!!

Berapa total biaya transfer yang dilakukan setiap manager?

Selanjutnya, saya menghitung total transfer cost setiap manager.

Transfer cost merupakan nilai negatif empat (-4) dan kelipatannya yang disebabkan oleh transfer yang melebihi jatah sekali transfer per GW.

BACA JUGA:  Pengalaman Mengikuti Google Earth Engine Workshop Indonesia 2019

Hasilnya, manager yang membuat pengurangan poin akibat transfer terbesar adalah…

Faisal Ramadhani.

Cukup mengejutkan, manager juara pertama berada diperingkat empat dalam hal biaya transfer. Ini cukup membuktikan bahwa transfer yang tepat bisa menghasilkan poin yang tinggi, meskipun harus dikurangi pengurangan poin.

Apakah kekayaan tim, poin sia-sia dan total transfer berpengaruh terhadap total nilai di akhir musim?

Sebelumnya, mari kita lihat seberapa kuat hubungan antara total poin di akhir musim dengan jumlah transfer, total transfer cost, total poin dari bench, dan team value terakhir yang dilakukan manager Liga Geosukasuka season 3.

Dapat dilihat terdapat hubungan kuat antara jumlah transfer dengan jumlah transfer cost (ya iyalah).

Jika dihubungkan dengan total poin akhir musim, hubungan tertinggi ada pada team value (0.62) jumlah transfer yang dilakukan (0.51), jumlah poin di bench (0.41) dan jumlah transfer cost (0.40).

Meskipun tidak memiliki korelasi yang tinggi dengan total poin akhir musim, saya tetap coba modelkan. Saya buang variabel jumlah transfer cost karena berkorelasi sangat tinggi dengan variabel jumlah transfer, namun memiliki korelasi yang lebih tinggi dengan variabel total poin akhir musim.

Tidak ada data poin dari kapten

Sayang sekali, saya tidak bisa mendapatkan data mengenai poin yang didapatkan oleh kapten setiap manager. Padahal seharusnya, pemilihan kapten merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap total poin.

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top