Lettering Peta, Pengaturan Teks pada Peta agar Mudah Dibaca

lettering peta adalah

Lettering peta merupakan salah satu unsur atau komponen suatu peta yang sangat penting dalam proses pembuatan peta.Peta-peta dengan lettering yang efektif dan estetik dapat menyampaikan isi petanya dengan jelas.

Lettering peta adalah merupakan istilah yang merujuk pada pengaturan teks atau huruf pada sebuah peta. Lettering pada peta merupakan proses pemilihan, pengaturan, dan penempatan teks-teks pada peta pada posisi yang paling optimal.

Kita sebagai pembuat peta harus memahami dan mampu melakukan lettering dengan tepat.

Untuk itu, artikel ini akan membantu dengan menjelaskan mengenai lettering pada peta, meliputi pengertian, fungsi, faktor yang harus diperhatikan dan panduan beserta prinsip-prinsipnya.

Pengertian lettering peta

Lettering peta atau lettering pada peta merupakan istilah yang merujuk pada pengaturan teks atau huruf pada sebuah peta.

Lettering peta adalah proses pemilihan, pengaturan, dan penempatan teks-teks pada peta pada posisi yang paling optimal.

Hal yang sangat terkait dengan lettering adalah labbeling.

Labelling peta adalah pendeskripsian, penamaan, dan klasifikasi objek atau fitur pada peta menggunakan atribut atau informasi yang terkait dengan objek tersebut.

Teks pada peta ini sering menjadi bagian yang penting dalam sebuah peta.

Secara keseluruhan, teks dan label harus mudah dibaca, mudah ditemukan, dan mudah diasosiasikan  dengan objek yang diacunya.

Lettering harus menunjukkan klasifikasi dan hierarki.

Lettering harus sesedikit mungkin mengganggu dan menyembunyikan konten lain dari peta.

Selanjutnya, tujuan lettering peta adalah untuk menambah kejelasan. Prinsip apa pun harus dikesampingkan oleh pembuat peta dalam situasi di mana kejelasan dan keterbacaan peta berkurang.

Penempatan huruf dan label peta juga dapat digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan dalam peta atau untuk menarik perhatian ke area peta tertentu.

Lettering pada peta, selain memperjelas pembacaan peta juga dapat menambah estetika (aesthetic) petanya.

Untuk itu, pengaturan teks pada peta atau lettering ini menjadi proses yang sangat krusial dan menentukan keberhasilan peta mencapai tujuannya.

apa itu lettering pada peta
Lettering yang baik mempermudah pembacaan peta

Fungsi lettering pada peta

Teks pada peta menjelaskan informasi-informasi yang tidak dapat diungkapkan dengan mudah dalam bentuk visual lainnya.

Keberadaannya berfungsi untuk membantu proses pembacaan peta. Namun jika tidak diatur dengan baik, bisa saja teks ini akan mengganggu pembaca dan mengaburkan perhatian pembaca peta dari informasi utama peta.

Secara ringkas, fungsi lettering pada peta dapat dirangkum sebagai berikut:

  • memberikan keterangan berdasarkan data atribut objek yang dipetakan
  • menuliskan informasi nama-nama pada peta atau toponim
  • memberikan keterangan tambahan untuk mempermudah pembacaan peta
  • menjadi pilihan alternatif dalam desain simbol peta.

Simak penjelasannya di bawah ini!

Memberikan keterangan berdasarkan data atribut objek yang dipetakan

Lettering pada peta berfungsi untuk memberikan keterangan tambahan pada objek kenampakan atau fenomena yang ada di dalam peta.

Peta menggunakan simbol-simbol visual dengan menggunakan variasi warna, ukuran, bentuk, tekstur dan yang lainnya.

Namun ada kalanya, simbol tersebut memerlukan bantuan berupa teks sebagai tambahan keterangan berdasarkan atribut objek agar peta lebih mudah dibaca atau dipahami. Hal ini dikenal sebagai label peta.

Menuliskan informasi nama-nama pada peta atau toponim

Selain itu, manfaat lettering pada peta adalah untuk menuliskan toponim atau nama-nama dalam peta. Misal untuk menuliskan nama kota, nama sungai, atau nama pegunungan.

Memberikan keterangan tambahan untuk mempermudah pembacaan peta

Dalam sebuah peta, terkadang diperlukan informasi tambahan  berupa teks atau narasi yang dibutuhkan untuk membantu pengguna membaca dan memahami peta.

Biasanya, keterangan ini ditampilkan dalam legenda.

Namun ada juga yang mencantumkannya menggunakan teks pada muka peta.

Sebagai contoh, lihat gambar di bawah ini.

Dalam gambar tersebut, terdapat teks pada peta yang menjelaskan mengenai waktu buka dari sebuah Mall.

Informasi ini akan sangat membantu proses pembacaan, analisis, dan interpretasi peta.

Menjadi pilihan alternatif dalam desain simbol peta.

Tidak jarang, pembuat peta memilih label sebagai satu-satunya aspek dalam simbolisasi peta.

Berikut ini adalah contoh di mana pembuat peta menggunakan teks sebagai variabel dalam desain simbolnya.

Macam-macam lettering pada peta

Berdasarkan fungsinya, lettering atau teks pada peta dapat dibagi menjadi beberapa jenis:

  • teks yang memberikan keterangan objek (label)
  • teks yang menggambarkan variasi objek (simbol peta)
  • teks yang berupa nama-nama dalam peta (toponim)
  • teks sebagai keterangan lain yang mempermudah pembacaan peta
BACA JUGA:  Interpretasi Citra Penginderaan Jauh: Pengertian dan Unsur-unsurnya (Contoh+Gambar)

Faktor-faktor yang harus diperhatikan

Sebelum membuat lettering peta, penting untuk kita mempertimbangkan tujuan peta dan informasi apa yang akan ditampilkan oleh label.

Dengan demikian, kita dapat mulai memahami dan menyimpulkan hierarki fitur yang akan diberi label dan merencanakan hierarki visual teks itu sendiri. Jadi, pengguna dapat membaca, mencari, dan memperkirakan makna dari peta seefisien mungkin dengan menggunakan teks pada peta.

Hirarki teks yang baik biasanya membutuhkan eksperimen, revisi, dan penyempurnaan yang cukup besar dan berulang-ulang.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan lettering pada sebuah peta antara lain:

  • Perlukah menambahkan toponim dan apa saja yang dimunculkan?
  • Layer apa saja yang perlu ditambahkan informasi berupa label?
  • Perlukah informasi tambahan lain yang membantu mempermudah proses pembacaan peta?
  • Bagaimana penggambaran atau styling teks?

Perlukah menambahkan toponim dan apa saja yang dimunculkan?

Pertanyaan ini dijawab dengan melihat tujuan dan jenis peta yang sedang kita buat.

Untuk peta topografik atau general purpose map, informasi terkait toponim sebaiknya sebisa mungkin ditampilkan semuanya untuk membantu memudahkan pembacaan peta.

Untuk peta tematik, toponim bisa jadi minimal atau bahkan tidak perlu.

Toponim pada peta tematik diperlukan untuk menunjukkan konteks lokasi. Jadi peta yang lokasinya sudah sangat dipahami oleh pembaca tidak memerlukan toponim lagi.

Misal, peta yang menunjukkan kenampakan seluruh bumi, biasanya tidak memerlukan toponim.

Seperti peta yang menunjukkan jumlah pengguna internet berdasarkan negara. Dalam peta ini, nama negara tidak perlu ditampilkan sebagai label.

Toponim perlu ditunjukkan  untuk peta-peta yang ditujukan untuk orang yang belum tahu konteks lokasinya. Contohnya, peta area kajian dalam paper ilmiah, yang daerah kajiannya merupakan daerah yang belum banyak dikenal oleh orang banyak.

Layer apa saja yang perlu ditambahkan informasi berupa label?

Sebisa mungkin, kita gunakan variable visual untuk menjelaskan fenomena yang kita petakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari double symbol, atau penambahan symbol yang tidak perlu yang hanya membuat peta semakin padat dan tidak mudah dibaca.

Namun ada saatnya kita memerlukan label, biasanya untuk peta tematik sintetik, yang memiliki banyak informasi tematik di dalamnya.

Peta jenis ini biasanya menampilkan banyak layer tematik dalam satu peta. Hal ini membuat ada satu atau dua layer yang sudah tidak optimal lagi jika kita harus memaksakan menggunakan symbol peta.Untuk itu, kita dapat menggunakan label.

Contoh penggunaan label dalam peta adalah dalam peta geologi yang diterbitkan oleh Direktorat Geologi. Dalam peta tersebut, variabel warna digunakan untuk menunjukkan formasi geologi, dan tekstur/ pola digunakan untuk jenis batuan.

Ditambah banyaknya informasi berupa titik dan garis, maka label informasi formasi geologi ditambahkan untuk memudahkan proses pembacaan peta.

Contoh lettering peta
Perhatikan teks “Tmj”. Pada peta geologi, informasi formasi batuan disampaikan menggunakan label

Informasi tambahan lain yang membantu mempermudah proses pembacaan peta

Selanjutnya, tentukan apakah peta yang dibuat memerlukan teks yang menjelaskan informasi tambahan lain yang dapat membantu mempermudah proses pembacaan peta.

Sebagai sebuah contoh, Informasi tambahan ini misalnya informasi mengenai hal-hal yang menarik dari suatu objek wisata pada peta sebaran objek wisata pada suatu kota.

Informasi ini akan sangat membantu memudahkan pembacaan peta, jadi sebaiknya informasi ini dimunculkan.

Bagaimana penggambaran atau styling teks?

Teks dalam peta memiliki karakteristik yang unik, jika dibandingkan dengan, katakanlah teks di buku.

Berikut ini adalah keunikan atau karakteristik teks dalam peta:

  • Teks dalam peta hanya menampilkan kata, bukan kalimat.
  • Biasanya memuat kata atau yang cenderung tidak familiar untuk orang awam.
  • Teks dapat memiliki variasi dalam hal spacing.
  • Teks tidak selalu horizontal, bisa vertical, miring atau bahkan memiliki bentuk sesuai objek yang diwakilinya (missal nama sungai).
  • Teks dalam peta biasanya ditempatkan di sebuah garis, warna latar dan pola atau teksture tertentu.

Beberapa karakteristik tersebut sangat terkait dengan tuntutan bahwa teks dalam peta harus sangat mudah diidentifikasi, dan dibaca.

Hal ini sangat krusial untuk dipertimbangkan, apalagi kalau kita sedang membuat peta versi cetak.

Prinsip-prinsip dan aturan lettering

Agar lettering peta dilakukan secara efektif, beberapa panduan atau prinsip-prinsip yang bisa diikuti adalah:

  • Teks harus bisa menunjukkan hirarki objek, mampu menunjukkan mana yang lebih penting dan mana yang lebih tidak penting; juga menunjukkan tingkatan tomponim (missal desa-kecamatan-kabupaten-provinsi)
  • Teks harus bisa menggambarkan perbedaan kategorikal (untuk data nominal)
  • Teks harus selalu dapat terbaca sebagai penjelas objek titik, garis dan area yang diwakilinya.

Untuk memenuhi persyaratan tentang hirarki, variable yang dapat kita gunakan antara lain:

  • Variasi ukuran teks
  • Variasi ketebalan teks
  • Variasi jarak antar huruf
  • Variasi kecerahan warna
  • Variasi antara huruf capital dan huruf biasa.

Lalu, perbedaan kategorikal dapat diciptakan melalui:

  • Variasi warna teks
  • Variasi style/ shape dari font
  • Variasi roman vs italic

Berikut contohnya.

aturan lettering pada peta
Perbedaan hirarki dan kategori dapat ditunjukkan melalui lettering peta

Untuk lebih memahami bagaimana pengaturan teks atau lettering pada peta, simak penjelasan sebagai berikut

Pengaturan huruf/ font

Pemilihan font dipengaruhi oleh gaya layout peta, fitur atau objek yang diberi label, fungsi teks, dan beberapa parameter lainnya.

Font dibedakan berdasarkan gayanya, yang terdiri dari karakter font beserta tinggi, lebar, dan ketebalan garis intrinsiknya.

Gaya huruf dulu didominasi oleh serif dan sans serif. Serif adalah garis kecil yang digunakan untuk menyelesaikan goresan utama sebuah huruf sedangkan sans (artinya tanpa) serif adalah huruf yang lebih bersih karena tanpa ada serif.

BACA JUGA:  Penginderaan Jauh Gelombang Mikro Sistem Pasif dan Aktif

Selain serif dan san serif, terdapat pula jenis font yang “decorative” dan “script”. Font decorative merupakan font dengan “gaya” atau bentuk yang artistik yang membawa nuansa tertentu (Misal: Wild West). Sedangkan script font merupakan jenis font yang menyerupai tulisan tegak bersambung (misal: Lucida Handwriting).

Jenis font seperti ini jarang digunakan pada peta, apalagi peta resmi. Namun kita bisa memanfaatkan jenis font ini pada waktu-waktu tertentu, misal membuah peta untuk sebuah game.

Pengaturan style (Bold, italic)

Konvensi standar yang umum adalah fitur buatan manusia dan nama daerah ditampilkan dalam teks biasa atau tegak lurus dan untuk bentuk lahan, hidrografi, dan fitur lain dari lingkungan alam ditampilkan miring.

Namun, dengan kemungkinan pengecualian teks hidrografi, semakin jarang pendekatan ini dipatuhi secara ketat. Untuk teks hidrografi, kemiringan teks harus searah dengan aliran.

Pengaturan huruf kapital (Uppercase, Sentence case, lowercase)

Secara umum, penggunaan huruf kecil (tanpa huruf kapital/ lowercase) sangat jarang digunakan dalam sebuah peta.

Tidak ada aturan baku mengenai penggunaan huruf kapital pada peta.

Penggunaan huruf kapital semua (Uppercase) biasanya digunakan pada nama negara, provinsi, atau kota. Meskipun penamaan objek-objek tersebut juga dapat dilakukan dengan menggunakan huruf kapital di awal kata (Title case).

Penggunaan huruf kapital pada awal kalimat (Sentence case) tidak digunakan pada nama-nama di peta (toponim) karena tidak sesuai dengan kaidah toponimi.

Sentence case biasanya digunakan untuk menuliskan label terkait atribut objek, atau untuk menuliskan informasi tambahan lainnya yang dibutuhkan.

Warna pada lettering

Lettering dalam peta biasanyaa menggunakan warna hitam, untuk membedakannya dengan warna-warna lain yang biasanya sudah terpakai sebagai warna objek pada peta.

Warna teks juga dapat dipilih untuk memudahkan pembaca peta melakukan asosiasi terhadap objek tertentu, misal warna biru untuk objek air atau warna hijau untuk objek vegetasi.

Tetapi warna ini bukan merupakan aturan pasti.

Teks yang berwarna akan lebih berguna jika diterapkan pada peta dengan warna yang sederhana. Jika peta dasar atau informasi tematik menggunakan warna-warna yang banyak, penggunaan banyak warna pada teks bisa jadi bermasalah.

Untuk mengatasi ini, masking atau halo biasa digunakan.

Warna pada lettering peta dapat digunakan sebagai salah satu hal yang bisa menunjukkan perbedaan secara kategorikal.

Penggunaan warna yang sama dengan rona yang berbeda (misal gradasi warna merah) juga dapat digunakan untuk menunjukkan visual hirarki. Tetapi penggunaan warna untuk menunjukkan visual hirarki akan sangat efektif jika digunakan bersama perbedaan ukuran.

Pengaturan ukuran

Ukuran huruf sangat efektif digunakan untuk menunjukkan visual hirarki.

Ukuran teks biasanya dinyatakan dalam ukuran point (pt).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah bisa jadi setiap font memiliki ukuran (dimensi) yang berbeda meskipun memiliki ukuran (size dalam pt) yang sama.

Secara konseptual, kita bisa membuat rancangan bahwa teks objek A akan lebih besar daripada teks objek B. Tetapi untuk ukuran pastinya, biasanya kita perlu melakukan trial untuk mendapatkan ukuran huruf yang paling optimal.

Pengaturan spasi

Pada peta, spasi huruf atau spasi antar kata ini dapat diatur untuk menambah keterbacaan atau ukuran teks.

Misal, pada pegunungan yang memanjang, kita bisa menggunakan spasi yang lebih besar agar nama pegunungan dapat ter-cover dan diwakili dengan baik oleh labelnya.

Lihat contoh di bawah ini.

Sebaliknya, kita juga dapat mempersempit spasi ini jika dibutuhkan. Misalnya agar teks atau label kita bisa “fit” atau “masuk” pada objek tertentu.

Pengaturan posisi atau penempatan teks

Penempatan teks dapat mengatur posisi label relatif satu sama lain dan membentuk bagian dari tata letak peta secara keseluruhan.

Teks yang ditempatkan dengan baik harus dapat dengan jelas mengidentifikasi objek atau fenomena yang dirujuk.

Penempatan yang optimal dalam seringkali membutuhkan tingkat intervensi oleh kartografer atau pembuat peta, tetapi biasanya hal ini diabaikan oleh pemula.

Pengaturan penempatan teks dapat dibagi berdasarkan objek yang diwakilinya (titik, garis, area).

Titik

Objek atau informasi yang diwakili oleh suatu titik sering diberi label di sekitar titik tersebut.

Dalam prakteknya di GIS, seringkali posisi di sekitar titik diberi preferensi peringkat, berdasarkan pengalaman kartografi, dengan banyak penempatan yang disukai di atas dan di sebelah kanan (lihat gambar).

penempatan label peta yang baik
Prioritas penempatan label pada objek berbentuk titik

Garis

Untuk objek linier, label biasanya ditempatkan sejajar dengan objek, atau untuk sungai, dapat dihaluskan mengikuti bentuknya secara umum.

Jika memungkinkan,teks lebih baik ditempatkan di atas daripada di bawah objek. Misalnya, nama jalan. Label yang ditempatkan di atas atau di bawah garis tidak boleh menyentuh atau melintasi objek yang dirujuk.

Untuk fitur yang panjang, misalnya jalan dan sungai, label harus diulang pada interval yang masuk akal untuk membuat fitur selalu dapat diidentifikasi oleh pembaca.

Untuk teks yang melengkung, arah penulisan jangan sampai salah, agar tidak membingungkan. Lihat contoh di bawah ini.

lettering pada fitur garis
Jangan sampai salah arah penulisan dalam teks yang melengkung

Posisi label lebih baik ditempatkan pusat atau tengah objek dan di mana ada ruang yang cukup untuk dapat dibaca dengan jelas. Bagian lain yang juga bisa digunakan adalah garis yang horizontal dan tidak berliku-liku.

Area

Secara umum, label untuk objek area ditempatkan, dan diatur jarak (spasi) dan ukuran untuk menunjukkan bentuk dan luas area objek yang dirujuk.

BACA JUGA:  30+ Penerapan dan Manfaat SIG dalam Berbagai Bidang (Lengkap!)

Namun, pada beberapa kasus, merentangkan label untuk meng-cover seluruh area objek juga belum tentu ide yang bagus. Misalnya, karena dengan melakukan ini, teks akan bertumpuk atau terlalu rapat dengan teks-teks lainnya.

Untuk mengurangi “kekacauan” teks ini, prinsip hirarki visual dapat diterapkan. Jadi, kita sebagai pembuat peta harus memilih teks-teks mana yang lebih relevan atau penting dan menampilkannya berdasarkan urutan pentingnya teks atau label.

Umumnya, objek area diberi label di dalam poligon. Namun, akan ada beberapa keadaan di mana lebih baik menempatkan label pada posisi terbaik di luar poligon.

Sebagai contoh, nama pulau di mana labelnya tidak bisa masuk lagi ke dalam pulau tersebut atau di mana labelnya mengacu pada sekelompok pulau.

Selain karena faktor bentuk dan ukuran poligonnya, hal yang bisa membuat label diletakkan di luar poligon adalah terkait skala peta dan banyaknya label yang harus ditampilkan.

Pengaturan orientasi dan rotasi

Label pada peta dapat diputar untuk mendapatkan hasil terbaik. Rotasi dapat diatur, dengan mengatur sudut searah jarum jam dari arah utara.

Pengaturan pemenggalan dan multi-label

Pada beberapa keadaan, terkadang yang terbaik adalah membagi nama panjang menjadi dua atau lebih baris teks untuk memanfaatkan ruang yang tersedia atau menjadi representasi yang lebih baik atau sesuai dengan area tertentu.

Label alternatif, atau  multibahasa, atau objek yang membutuhkan lebih dari satu label juga bisa memunculkan teks menjadi dua baris.

Untuk multi-label seperti ini, kita bisa menggunakan pengaturan yang berbeda mulai jenis font, ukuran, warna atau style penulisan.

Penggunaan singkatan

Ketika tidak ada cukup ruang untuk label, dimungkinkan untuk menyingkat asalkan pengguna peta dapat dengan mudah menentukan apa arti setiap singkatan.

Selain metode untuk memperpendek string teks, kartografer menggunakan berbagai singkatan standar untuk menggambarkan fitur pada lanskap dengan gangguan minimal dengan cara yang mirip dengan penggunaan simbol.

Misal Tg untuk Tanjung, Gn untuk Gunung, dan Dn untuk Danau.

Masking/ halo

Masking adalah bentuk yang ditempatkan di bawah teks tetapi di atas bagian peta untuk membuat “wadah” teks agar dapat dengan mudah dilihat dan dibaca.

Sebagian besar perangkat lunak GIS menggunakan bentuk menyesuaikan huruf, dan menutupi peta yang mendasarinya, biasanya dengan warna putih, meskipun warna lain dapat diterapkan.

Warna ini juga bisa diberikan efek lain, misalnya transparansi, atau efek mengabur (fade out).

Callouts

Callout pada peta adalah teks dalam kotak (bisa juga bentuk lain, seperti balon), dengan garis yang menunjukkan fitur terkait (leader). Callout biasanya ditempatkan pada area muka yang “kosong” atau tidak banyak informasi.

Cara ini merupakan cara yang efektif untuk memberi label atau membuat anotasi data tanpa mengaburkan terlalu banyak detail.

Pembuatan callout harus dilakukan dengan hati-hati, karena terlalu banyak callout, apalagi dengan banyak garis leader, akan membuat kebingungan pada pembaca peta.

Pada peta interaktif, penggunaan callout lebih banyak lagi digunakan, misal untuk menampilkan teks yang panjang, atau menunjukkan gambar atau foto.Biasanya, terdapat simbol atau teks tertentu yang jika di klik, atau kena kursor, callout baru akan ditampilkan.

Lettering pada peta 3D

Seiring dengan perkembangan teknologi pembuatan peta, masalah yang berkembang untuk ditangani oleh kartografer adalah pelabelan dalam tiga dimensi (3D).

Untuk hal ini, biasanya label diletakkan “mengambang” di atas fitur dan menghadap ke perspektif atau view point.

Kesulitan dalam labelling peta 3D adalah biasanya peta 3D merupakan peta interaktif dimana pengguna dapat melakukan rotasi perspektif, sehingga label juga harus diatur menjadi label yang dinamis.

Tantangan lainnya adalah terkait pencahayaan. Cahaya dan bayangan merupakan aspek penting di peta 3D. Label juga harus secara dinamis menyesuaikan arah datangnya cahaya dan bayangan.

Pada peta 2.5D, pemberian label lebih mudah dilakukan karena perspektif tampilan tidak pernah berubah. Pada peta jenis ini, pengaturan teks atau lettering dapat menggunakan prinsip pada peta 2D atau peta datar pada umumnya.

Contoh lettering peta

Teks pada objek titik seperti objek kota, ditempatkan di dekat objeknya, biasanya di samping kanan, atau diletakkan agak ke atas/ ke bawah.

Dalam sebuah peta penulisan lettering untuk sungai  atau objek linear lainnya  biasanya mengikuti garis (bahkan mengkuti lengkungannya), diletakkan sedikit di atas atau di bawah garis.

Untuk objek berupa area atau poligon, kita harus memperhatikan cakupan dan luasan dari poligon tersebut.

Adanya batas dan luasan area ini membuat pilihan penempatan teks menjadi semakin banyak. Hal yang harus diperhatikan adalah teks tersebut harus selalu terbaca tepat dengan objek yang diwakilinya.  

Berikut contoh lettering dalam sebuah peta.

Gambar contoh lettering pada peta, before dan after, ambil dari IG: @geospasialis

Penutup

Tulisan ini telah menjelaskan mengenai lettering pada peta meliputi pengertian dan fungsi atau manfaatnya.

Selain itu, di tulisan ini dijelaskan juga mengenai panduan-panduan atau tips lettering pada peta beserta contoh-contohnya.

Jika ada yang ingin ditanyakan atau didiskusikan, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar di bawah.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top