GIS Workflow: Alur dan Tahapan Kerja SIG (Sistem Informasi Geografis)

alur kerja sig

Alur dan tahapan kerja SIG diperlukan untuk menjaga kualitas analisis menggunakan SIG agar hasil analisis dapat dipertanggungjawabkan.

Tahapan kerja SIG secara umum dapat dijelaskan mulai dari tahap penentuan permasalahan dan tujuan analisis, penentuan data dan metode analisis, pengumpulan, eksplorasi, dan penyiapan data, analisis dan interpretasi hasil analisis, pengambilan keputusan, serta evaluasi dan perencanaan kegiatan.

Berikut penjelasannya!

Tahapan Kerja SIG

Dalam melakukan pemecahan masalah menggunakan SIG, terdapat beberapa tahapan kerja SIG.

Pada praktiknya, bisa jadi tahapan secara teknis akan berbeda, tergantung analisis dan kasusnya.

Workflow tersebut secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.

  1. Menentukan permasalahan dan tujuan analisis
  2. Menentukan data dan metode analisis
  3. Pengumpulan, eksplorasi, dan penyiapan data
  4. Melakukan analisis dan interpretasi hasil analisis
  5. Melakukan pengambilan keputusan
alur tahapan kerja analisis menggunakan SIG
Workflow atau alur tahapan kerja analisis menggunakan SIG

Permasalahan dan tujuan analisis

Melakukan identifikasi permaslahan dan menerjmahkannya menjadi sebuah tujuan analisis merupakan tahapan kerja SIG pada tahap awal dan juga yang paling krusial.

Agar pekerjaan menggunakan SIG lebih spesifik dan terarah, tujuan analisis selanjutnya dapat diubah menjadi pertanyaan penelitian.

Pertanyaan penelitian ini selanjutnya dapat menjadi batasan-batasan dalam analisis yang kita lakukan.
Batasan ini meliputi cakupan daerah yang dianalisis (area kajian), serta seberapa detil ketelitian hasil analisis yang akan kita dapatkan.

Beberapa pertanyaan yang mungkin membantu antara lain:

● Di mana lokasinya?
● Ada apa di sana?
● Mengapa itu ada di sana dan tidak ada di sini?
● Bagaimana sebaran, pola, susunan, hirarki, hubungannya dengan fenomena lain?
● Bagaimana perubahan terjadi?
● Mengapa perubahan terjadi?
● Mengapa perubahan terjadi sekarang/ waktu tertentu?
● Apa yang mempengaruhi lokasi, sebaran, susunan, perubahan, pergerakan?
● Bagaimana lokasi, sebaran, susunan, perubahan, pergerakan di masa depan?

BACA JUGA:  Citra Komposit dan Proses Komposit Citra Penginderaan Jauh

class="wp-block-heading">Data dan metode

Pemilihan data dan metode terkait dengan permasalahan yang dihadapi, cakupan area, skala analisis dan skala output, serta ketersediaan data.

Tahapan kerja SIG ini paling mudah dalam melakukan proses ini adalah melakukan kajian pustaka.

Artinya, kita membaca banyak-banyak penelitian atau kajian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, melalu buku atau paper-paper ilmiah.

Kalau kita beruntung dan sudah ada kajian yang sama persis dengan tujuan dan permasalahan kita berikut batasan-batasannya, kita bisa langsung terapkan data dan metode yang digunakan dalam kajian tersebut.
Kalau belum ada, setidaknya kita mendapatkan inspirasi dan panduan untuk selanjutnya mengembangkan metode untuk kasus yang kita kerjakan.

Biasanya memang kita harus mengkombinasikan beberapa literatur untuk “meramu” metode analisis kita.

Pengumpulan dan eksplorasi data

Tahap ini bisa jadi merupakan tahap yang paling lama dan melelahkan.

Kita bisa mulai dengan data-data yang kita miliki.

Untuk data-data yang belum ada di kita, kita bisa mulai mencarinya di portal-portal data yang tersedia gratis di internet.

Beberapa situs yang bisa jadi awal pencarian adalah:

  • Inageoportal
  • WebGIS kementerian
  • DIVA
  • Natural earth
  • Open streetmap
  • BPS
  • Earth Exploler
  • Google Earth Engine

Pilihan lainnya, kita bisa langsung menuju ke instansi pemerintah atau perusahaan yang sekiranya memiliki data yang kita butuhkan.

Atau bisa juga kita melakukan pengambilan data sendiri, dengan menggunakan proses survey maupun sampling.

Setelah data diperoleh, kita perlu melakukan eksplorasi terhadap data kita.

Beberapa pertanyaan yang membantu antara lain:

  • Apa format datanya?
  • Kapan data dikumpulkan (seberapa terkini)?
  • Seberapa detail data—pada skala berapa data itu dikumpulkan?
  • Sistem koordinat apa yang digunakan data tersebut? Apakah data diproyeksikan? Praktik terbaik adalah memproyeksikan semua kumpulan data ke dalam sistem koordinat umum sebelum melakukan analisis.
  • Apakah data memiliki atribut yang kita butuhkan?
  • Apakah data memiliki kendala akses atau kendala penggunaan?
BACA JUGA:  Apa itu Citra Penginderaan Jauh: Jenis-jenis, Contoh dan Gambarnya

Analisis dan interpretasi hasil

Tahapan kerja SIG selanjutnya merupakan tahapan eksekusi analisis sesuai dengan metode yang sudah kita siapkan sebelumnya.

Pada prosesnya, bisa jadi ada perubahan-perubahan teknik yang dibutuhkan.

Perubahan ini tidak masalah dilakukan, asal tetap mempertimbangkan panduan yang sudah ada, atau berdasarkan deduksi yang logis.

Setelah hasil analisis didapatkan, kita lakukan evaluasi terlebih dahulu.

Apakah ada hasil-hasil yang tidak logis? Apakah metode dan hasil analisis bisa dipertanggungjawabkan akurasinya?

Jika ada keanehan, kita bisa melakukan analisis ulang atau bahkan melakukan evaluasi metode kita.

Pada proses ini, biasanya kita dapat menggunakan data-data lain sebagai referensi.

Atau kita bisa meminta pendapat kepada seseorang yang lebih ahli terkait dengan objek yang kita lakukan, atau dengan orang-orang kunci yang memahami kondisi daerah yang kita kaji.

Atau yang lebih baik, kita lakukan cek lapangan untuk melihat apakah hasil analisis kita sudah sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Setelah kita dapatkan hasil analisis yang akurat, kita lakukan pembacaan terhadap hasil kita.

Pembacaan dan interpretasi ini kita lakukan untuk mendapatkan insight yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan dan permasalahan kita.

Hasil interpretasi ini kita gunakan selanjutnya untuk memberikan rekomendasi pengambilan keputusan terkait permasalahan yang kita kaji.

Rekomendasi pengambilan keputusan

Tahap ini merupakan tahapan SIG yang melibatkan orang-orang lain. Dalam hal ini, kita sebagai analis memberikan rekomendasi sesuai dengan hasil analisis kita.

Maka, pada tahap ini bergantung pada kemampuan kita untuk melakukan komunikasi dan presentasi hasil analisis kita kepada orang lain.

Rekomendasi yang dihasilkan merupakan gabungan antara interpretasi hasil analisis dan pemodelan yang dilakukan menggunakan SIG serta pertimbangan non teknis dan politis lainnya.

BACA JUGA:  Analisis Tiga Dimensi (3D Analysis) dan Analisis Permukaan (Surface Analysis) dalam SIG

Evaluasi dan perencanaan

Dalam sebuah tahapan kerja SIG, evaluasi dan perencanaan kegiatan atau program selanjutnya merupakan hal yang penting.

Sebagai contoh, hasil analisis dan pemetaan risiko bencana dapat menjadi dasar terhadap evaluasi program manajemen dan mitigasi bencana yang dilakukan suatu daerah.

Hasil pemetaan risiko ini juga dapat digunakan untuk melaksanakan perencanaan kegiatan atau program atau kajian berikutnya, misal terkait jalur evakuasi bencana.

Penutup

Alur dan tahapan kerja SIG bisa sangat fleksibel dalam hal praktiknya secara teknis.

Namun workflow SIG ini secara umum dapat dijelaskan mulai dari tahap penentuan permasalahan dan tujuan analisis, penentuan data dan metode analisis, pengumpulan, eksplorasi, dan penyiapan data, analisis dan interpretasi hasil analisis, pengambilan keputusan, serta evaluasi dan perencanaan kegiatan.

Jika artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikan tulisan ini ke temanmu yang membutuhkan.

Silahkan tulis di kolom komentar jika ada pertanyaan atau hal-hal yang ingin didiskusikan.

Untuk mempelajari SIG lebih lanjut, baca juga:

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top