Apa itu GIS: Pengertian dan Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

apa itu gis

GIS adalah salah satu skill yang banyak dibutuhkan dewasa ini. Kebutuhan kemampuan GIS meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan aplikasi GIS dalam berbagai bidang.

GIS atau Geographic Information System juga dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis (SIG) di Indonesia. GIS adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.

Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu GIS?

GIS atau Geographic Information System juga dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis (SIG) di Indonesia. Dalam tulisan ini, GIS dan SIG akan digunakan secara bergantian.

Secara umum GIS adalah Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis

SIG terdiri dari kata sistem, informasi dan geografis. Pemahaman atas ketiga kata tersebut akan membantu memahami definisi SIG secara keseluruhan.

Sebagai sebuah sistem, SIG mempunyai komponen input, proses dan output.

Sedangkan Informasi merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui data yang dikomunikasikan atau diterima.

Dan Geografis terkait dengan fenomena di permukaan bumi.

Kata-kata tersebut kemudian dapat dipahami melalui penggalan sistem informasi dan informasi geografis.

Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang terorganisasi untuk mengumpulkan, mengatur, menyimpan dan menyampaikan informasi.

Lalu informasi geografis menunjukkan bahwa informasi yang berada di dalam dan terkait dengan SIG merupakan informasi terkait dengan fenomena geografi.

Kata geografis di sini membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya. Kata ini menunjukkan bahwa SIG berfokus pada data dan informasi geografis.

Sistem

SIG adalah sebuah sistem.

Sistem merupakan kesatuan komponen yang dihubungkan  untuk memudahkan aliran informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Setiap sistem memiliki tiga komponen, yaitu input, proses, dan output.

Sekarang, mari kita lihat komponen sistem ini dalam konteks SIG.

Input

Input dari SIG adalah data spasial. Data ini juga sering disebut sebagai data geospasial, data geografis, atau geodata.

Proses

Proses dalam SIG ini sangat terkait dengan fungsi dan kemampuan SIG itu sendiri.

Beberapa proses yang dilakukan saat menggunakan SIG di antaranya        

  1. Menangkap data
  2. Menyimpan data
  3. Mengubah data
  4. Memperbarui data
  5. Mengelola data
  6. Mengintegrasikan data
  7. Manipulasi data
  8. Analisis data
  9. Menampilkan data

Output

Hasil utama dari SIG adalah peta.

Namun selain itu, SIG juga menghasilkan beberapa output lainnya, antara lain:

  • Grafik
  • Tabel
  • Infografik
  • Website

Hasilnya dapat dipergunakan untuk pemecahan masalah-masalah dunia nyata seperti dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

GIS adalah salah satu skill yang banyak dibutuhkan dewasa ini. Kebutuhan kemampuan GIS meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan aplikasi GIS dalam berbagai bidang.

Meningkatnya kebutuhan GIS juga akibat pertumbuhan big data dan teknologi, serta semakin sadarnya masyarakat terkait spasial dan geospasial.

Pengertian SIG Menurut Para Ahli

Istilah SIG sulit didefinisikan. Terbukti dengan banyaknya definisi dan redefinisi yang dilakukan oleh para ahli selama beberapa dekade terakhir. Setiap ahli memiliki perspektif dan pandangan sendiri mulai dari alur sistemnya, kontennya, dan kumpulan tools-nya.

Meskipun demikian, jika kamu membutuhkan, telah banyak pengertian dan definisi SIG menurut para ahli yang dapat menjadi rujukan.

Berikut beberapa di antara pengertian GIS menurut ahli:

BACA JUGA:  Peta Navigasi: Darat, Laut, dan Udara

SIG menurut Aronoff (1995)

Menurut Stan Aronoff (1995), SIG adalah:

SIG merupakan sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk pengumpulan, penyimpanan, dan analisis objek dan fenomena di mana lokasi geografis merupakan karakteristik penting atau kritis untuk analisis (Arronoff, 1995).

(Sumber: Aronoff, Stan (1995). Geographic Information Systems: A Management Perspective. Ottawa, Canada: WDL Publication)

SIG menurut Chrisman (1999)

Menurut Chrisman (1999), GIS adalah:

SIG adalah aktivitas yang terorganisasi oleh orang-orang yang mengukur dan merepresentasikan fenomena geografis, lalu mentransformasi representasi ini menjadi bentuk lain bersamaan dengan berinteraksi dengan struktur sosial (Chrishman, 1999)

(Sumber: Chrisman, N. R. (1999). What Does “GIS” Mean? Transactions in GIS, 3(2), 175–186. doi:10.1111/1467-9671.00014 )

SIG menurut National Centre of Geographic Information and Analysis (1990)

Menurut NCGIA (1990), GIS adalah:

GIS adalah sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan prosedur untuk memfasilitasi pengelolaan, manipulasi, analisis, pemodelan, representasi dan tampilan data georeferensi untuk memecahkan masalah kompleks mengenai perencanaan dan pengelolaan sumber daya (NCGIA, 1990)

SIG menurut Murai (1999)

Pengertian SIG menurut Shinji Murai (1999) adalah:

SIG adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyimpan, memasukan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis hingga menghasilkan data dengan referensi geografis atau data geospatial, tujuannya  mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan perencanaan penggunaan lahan, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, sumber daya alam, dan pelayanan umum lainnya

SIG menurut UK Department of The Environment (1987)

Berdasarkan Department of The Environment (1987), SIG adalah

SIG adalah sistem untuk menangkap, menyimpan, mengecek, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang bereferensi spasial ke permukaan bumi (Department of The Environment, 1987)

(Sumber: Department of Environment. 1987. Handling Geographic Information. London, Her Majesty’s Stationary Office.

SIG menurut Marble (1990)

Menurut Duane Marble (1990), pengertian SIG adalah:

SIG terdiri atas 4 subsistem yaitu subsistem data input, subsistem penyimpanan data, subsistem manipulasi dan analisis data, dan subsistem pelaporan data,

(Sumber: Marble DF. 1990. Geographic Information System: An Overview. In Prequest D and Marble D (eds). Basic Readings in GIS. London, Taylor and Francis:8-17)

SIG menurut Dueker dan Kjerne (1989)

Menurut Dueker dan Kjerne (1989), SIG adalah:

SIG adalah sebuah sistem perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi dan susunan institusi untuk mengumpulkan, meyimpan, menganalisis, dan mendiseminasikan informasi tentang area di permukaan bumi (Duaker dan Kjerne, 1989)

(Sumber: Dueker KJ dan Kjerne D. 1989. Multipurpose Cadastre: Terms and Definitions. Falls Church VA, American Society for Photogrammetry and Remote Sensing and Amaerican Congress inf Surveying and Mapping)

SIG menurut Star dan Estes (1990)

Pengertian SIG menurut Star dan Estes (1990) adalah:

SIG adalah sebuah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau koordinat geografis. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem database dengan kemampuan spesifik untuk data yang berferensi spasial, maupun juga kumpulan operasi untuk bekerja dengan data tersebut (Star dan Estes, 1989)

(Sumber: Star J dan Estes J.1990. Geographic Information Systems: And Introduction, Englewood Cliff, NJ, Prentice Hall)

SIG menurut USGS (1997)

US Geological Survey (USGS) memberikan pengertian SIG pada webnya, yaitu:

SIG adalah sebuah sistem komputer yang mampu untuk menyusun, menyimpan, memanipulasi, dan menampilkan informasi bereferensi geografi, sebagai contoh, data yang dibedakan berdasarkan lokasinya. Praktisi juga memasukkan personel dan data pada sistem tersebut  (US Geological Survey, 1997)

SIG menurut Devine dan Field (1986)

Pengertian SIG menurut Devine dan Field (1986), SIG adalah:

GIS adalah sebuah bentuk MIS (Management Information System) yang mengizinkan penampilan peta sebagai informasi general (Devine dan Field, 1986).

(Sumber: Devine, HA dan Field, R.C. 1986. The Gist of GIS. Journal of Forestry 8: 17-22)

SIG menurut ESRI (1997; 2022)

ESRI sebagai raksasa penyedia software SIG juga mengeluarkan definisi SIG menurut mereka. Menurut ESRI (1997), SIG adalah:

GIS adalah sebuah alat (too) berbasis komputer untuk memetakan dan menganalisis objek yang berada dan terjadi di permukaan bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi database yang umum seperti query dan analisis statistik dengan visualisasi yang unik dan analisis geografis yang ditawarkan oleh peta. Kemampuan ini membedakan GIS dengan informasi sistem yang lain dan membuatnya bernilai dan bermanfaat bagi berbagai organisasi privat maupun publik untuk menjelaskan kejadian, memprediksi hasil dan merencanakan strategi  (ESRI, 1997).

Lebih baru lagi, ESRI juga menyampaikan definisi SIG di laman web terbarunya, yaitu:

BACA JUGA:  Analisis Overlay dalam Sistem Informasi Geografis

GIS adalah sistem yang membuat, mengelola, menganalisis, dan memetakan semua jenis data. GIS menghubungkan data ke peta, mengintegrasikan data lokasi (di mana benda-benda berada) dengan semua jenis informasi deskriptif (seperti apa keadaan di sana) (ESRI, 2022).

SIG menurut Parker (1988)

Pengertian SIG menurut Parker (1988), SIG adalah:

SIG adalah sebuah teknologi informasi yang menyimpan, menganalisis, dan menampilkan baik data spasial maupun data non spasial (Parker, 1988)

(Sumber: Parker, HD. 1988. The Unique Qualities of Geographic Information System: A Commentary. Photogrammetric Engineering and Remote Sensing 54 (11): 1547-49)

SIG menurut Smith, dkk (1987)

Menurut Smith, dkk (1987), SIG adalah

SIG adalah sebuah sistem database di mana sebagian besar datanya bereferensi spasial, dan sekumpulan prosedur yang dioperasikan  untuk menjawab kueri tentang entitas spasial dalam database (Smith, dkk, 1987)

(Sumber: Smith, TR., Menon, S., Starr, JL., Estes, JE. 1987. Requirement and Principles for the implementation and construction of Large-scale Geographic Information Systems. International Journal of Geographical Information Systems 1: 13-31)

SIG menurut Burrough (1986)

Menurut Burrough (1986), SIG adalah

SIG adalah sebuah kumpulat alat (tool) yang powerful untuk mengumpulkan, menyimpan, memanggil, mentransformasi, dan menampilkan data spasial dari permukaan bumi yang nyata/ real world (Burrough, 1986)

(Sumber: Burrough, PA. 1986. Principles of Geographic Information Systems for Land Resources Assessment. Clarendon, Oxford)

SIG menurut Cowen (1988)

Pengertian SIG menurut Cowen (1988) adalah

SIG adalah sebuah sistem pendukung keputusan (decision support system) yang meliputi integrasi data spasial pada sebuah lingkung pemecahan masalah (Cowen, 1988)

(Sumber: Cowen DJ. 1988. GIS versus CAD versus DBMS: what are the differences? Photogrammetric Engineering and Remote Sensing 54: 1551-4)

SIG menurut Demers (2009)

Menurut Demers (2009) pengertian SIG adalah

SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi (DeMers, 2009).

(Sumber: DeMers, M.N., 2009. GIS for Dummies. John Wiley & Sons)

SIG menurut Bernhadsen (2002)

Pengertian GIS menurut Bernhadsen (2002) adalah

SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifiksi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data (Bernhardsen, 2002)

(Sumber: Bernhardsen, T., 2002. Geographic information systems: an introduction. John Wiley & Sons.)

SIG menurut Berry (1987)

SIG menurut Berry (1987) adalah

SIG adalah sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. (Berry, 1988)

(Sumber: Berry, JK. 1987. Fundamental operations in computer-assisted map analysis. International Journal of Geographical Information Systems 3: 137-52)

SIG menurut Linden (1987)

Pengertian SIG menurut Linden adalah

SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi (Linden, 1987)

Konsep Dasar SIG

Konsep dasar SIG kurang lebih dapat dijelaskan seperti ini:

Data dunia nyata (real world) dapat disimpan, dimanipulasi, diproses, dan dipresentasikan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan layer-layer tematik yang direlasikan dengan lokasi-lokasi geografi di permukaan bumi.

Hasilnya dapat dipergunakan untuk pemecahan masalah-masalah dunia nyata seperti dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Simak contoh di bawah ini untuk mempejelas pemahaman:

Bayangkan beberapa objek di sekitar kita. Misalnya kita ambil objek rumah makan.

Dengan bantuan SIG, kita dapat menyimpan data lokasi dan informasi karakteristik setiap rumah makan, misal nama rumah makan, daftar menu, menu unggulan, dan rating yang diberikan oleh pelanggan.

Dengan logika yang sama, katakanlah kita juga memiliki data jalan, dan informasi kemacetan.

Suatu hari, kita tiba-tiba ingin makan sate ayam.

Sayangnya, kita tidak tahu rumah makan yang mana saja yang menghidangkan menu sate ayam. Terlebih lagi, kita tidak tahu juga, sate ayam mana yang paling enak di antara rumaht makan itu.

Di sinilah kita selanjutnya dapat memanfaatkan SIG untuk memanggil dan menampilkan semua rumah makan yang memiliki menu sate beserta berapa ratingnya.

Katakanlah kita memilih rumah makan A.

Pertanyaan selanjutnya, berapa jauh lokasi rumah makan ini dari lokasi kita? Jalan mana yang harus kita lewati untuk sampai ke sana? Berapa waktu tempuhnya?

BACA JUGA:  Mengenal Kurva Pantulan Spektral: Kunci Penting Interpretasi Citra

Di proses ini, kita kembali memanfaatkan SIG.Menggunakan data jalan dan kemacetan, kita menjalankan analisis jaringan dalam SIG untuk menjawab 3 pertanyaan kita di atas tadi.

Google, khususnya Google Map telah memanfaatkan SIG dan membuatnya mudah sehingga dapat dioperasikan oleh orang awam yang bahkan belum pernah mendengar SIG sekalipun.

Dan tanpa disadari, kita telah menggunakan SIG dalam kehidupan sehari-hari kita.

SIG pastinya juga dimanfaatkan untuk banyak hal lainnya.

Misalnya untuk menentukan lokasi terbaik pembangunan halte Trans Jakarta. Untuk keperluan ini, data lokasi awal dan lokasi tujuan seperti kampus universitas dan area perkantoran dapat digunakan.

Dalam konteks lainnya, seorang analis SIG dapat menggunakan data curah hujan dan karakteristik lahan untuk memodelkan tingkat kesesuaian lahan tanaman kopi.

Subsistem SIG

Marble (1990) dan Aronoff (1990) mendefinisikan SIG dan membaginya menjadi beberapa subsistem berdasarkan fungsinya.

Subsistem SIG terdiri dari 4 subsistem. Urutan subsistem SIG yaitu:

  • subsistem masukan (data input subsystem),
  • subsistem manajemen data (data storage and retrieval subsystem),
  • subsistem manipulasi dan analisis data (data manipulation and anlysis subsystem),
  • subsistem penyajian data (data reporting subsystem)

Subsistem masukan (input)

Subsistem sig dalam pengumpulan data spasial dan data atribut dinamakan subsistem masukan (input). Tahap ini merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan.

Subsistem masukan (input) data berperan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti peta cetak, data lapangan, gps, dan penginderaan jauh.

Subsistem manajeman data

Subsistem manajemen data merupakan subsistem SIG yang memproses semua kegiatan penanganan data, meliputi mengorganisasikan data spasial dan data atribut.

Subsistem ini berfokus pada penyimpanan data (data storage) dan pemanggilan data (data retrieval). Subsistem ini  mengatur data sehingga memungkinkan untuk melakukan pemanggilan data secara cepat oleh pengguna.

Subsistem manipulasi dan analisis data

Subsistem manipulasi dan analisis data melakukan berbagai tugas untuk mengubah data menjadi informasi yang memenuhi kebutuhan pengguna. Untuk hal tersebut berbagai analisis dan pemodelan spasial dapat dilakukan meliputi analisis overlay, analisis jaringan, analisis jarak, hingga analisis tiga dimensi.

Subsistem penyajian data (data reporting)

Subsistem pelaporan data yang mampu menampilkan seluruh atau sebagian database asli serta data yang dimanipulasi dan output dari model spasial dalam bentuk tabel atau peta.

Komponen GIS

Sebagai sebuah sistem, GIS terdiri atas beberapa komponen yang membentuknya. Keberadaan setiap komponen ini sangat penting dan ketiadaan salah satu komponen dapat membuat GIS tidak berjalan optimal atau tidak bisa berjalan sama sekali.

Komponen-komponen GIS adalah:

  • Hardware: komponen perangkat keras yang digunakan untuk menjembatani operator dengan software, digunakan untuk memberi perintah memasukkan, memanipulasi dan menampilkan data.
  • Software:  komponen perangkat keras yang digunakan untuk melakukan eksekusi perintah yang dilakukan oleh operator.
  • Brainware: komponen sumberdaya manusia yang menjalankan GIS, meliputi operator, analis, programmer, hingga manager atau pimpinan proyek.
  • Data: komponen yang berupa data spasial yang digunakan sebagai dasar dijalankannya analisis spasial dalam SIG
  • Metode: komponen berupa urutan dijalankannya tools atau fungsi dalam GIS.

Untuk lebih jelas mengenai komponen GIS, silahkan baca: Komponen-komponen Sistem Informasi Geografis.

Keunggulan dan Manfaat GIS

SIG yang berkembang pesat tidak lepas dari kelebihan dan keunggulan GIS.

Keunggulan ini meliputi kemampuannya untuk mengelola, mengolah dan menampilkan data spasial.

GIS dapat digunakan untuk mengukur, memetakan, memantau dan memodelkan berbagai objek dan fenomena melalui analisis spasial untuk memecahkan masalah lingkungan dan membantu pengambilan kebijakan.

Keunggulan dan kelebihan itu membuat GIS dimanfaatkan dalam berbagai bidang.

Manfaat SIG telah diterapkan dalam berbagai bidang meliputi bidang pemetaan, pengelolaan sumberdaya alam (air, kehutanan, pertambangan), kebencanaan, pertanian dan perkebunan, kelautan dan perikanan, hingga keperluan pembangunan wilayah meliputi sektor perencanaan wilayah kota, transportasi, smart city, telekomunikasi dan sosial budaya.

Untuk lebih lengkapnya silahkan baca: 30+ Manfaat dan Aplikasi SIG dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Penutup

Kemampuan terkait GIS dan pengelolaan data spasial mulai berkembang pesat beberapa tahun terakhir. GIS semakin dibutuhkan dan dipelajari oleh praktisi profesional dalam berbagai bidang karena kemampuannya mengelola, mengolah dan menampilkan data spasial.

Dalam tulisan ini telah dijelaskan mengenai apa itu GIS meliputi:

  • Pengertian GIS
  • Konsep dasar SIG
  • Komponen GIS
  • Keunggulan GIS
  • Manfaat GIS

Jika ada pertanyaan atau hal yang ingin didiskusikan, jangan ragu menuliskannya di kolom komnetar.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top